Monday, February 21, 2011

Lakon Wayang : Alap - alapan Jembawati




















==========================================================

Dewi Jembawati, adalah istri pertama Prabu Kresna, raja Dwarawati. Jembawati adalah anak dari Begawan Kapi Jembawan, seorang resi yang pada waktu muda pernah menjadi senapati kerajaan Ayodya ketika perang melawan Alengka di jaman Ramayana.

Sementara ibu dari Jembawati adalah Dewi Trijata, anak dari Wibisana, raja Alengka setelah Dasamuka mati.

Perkawinan Jembawati dengan Kresna, memiliki 2 orang putra, yaitu Samba, dan Gunadewa, yang hidup bersama kakeknya , Jembawan di padepokan Gadamadana.

==========================================================

Ksatria Merebutkan Jembawati

JEMBAWATI, anak dari Resi Jembawan, dikenal dengan keelokannya. Siapa pun mereka selalu berusaha untuk merebutkan sang dewi. Banyak upaya yang dilakukan oleh para raja-raja yang berkuasa saling beradu, tetap saja membuat mereka bertekuk lutut atas kecantikannya.

Sayembara pun dilakukan, siapakah yang menang?

Kisah perebutan Jembawati itu dihadirkan oleh Wayang Orang (WO) Ngesti Pandowo, Sabtu (16/1) malam lalu. Kelompok wayang orang legendaris itu mengusung lakon

“Alap Alapan Jembawati” di Gedung Ki Narto Sabdho, kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).

Alkisah, Prabu Sektiraja bertekad ingin melamar Jembawati. Di lain tempat, para ksatria juga menginginkan hal yang sama.

Sebutlah, Raden Permadi/Arjuna dengan para punakawan juga berkeinginan yang sama. Dalam perjalanannya, di hutan dia dihadang oleh para raksasa dan cakil.
Beruntung, ia menang dan bisa melanjutkan ‘’misinya’’.

Di hutan lainnya, terdapat Raden Narayana yang sedang bersemedi. Datanglah Prabu Kala Kaneka yang juga ingin memperoleh Jembawati. Terjadilah pertarungan.






















Narayana tak mengetahui, Kala Kaneka adalah jelmaan Batara Narada. Pertarungan itu hanyalah cara Narada menguji Narayana, sekaligus memberitahu bahwa jodohnya (Jembawati) sedang diperebutkan para ksatria dari berbagai kerajaan.

Sementara itu, Jembawan dan Dewi Trijatha berunding beserta putrinya untuk berembuk, mencari jalan pemecahan atas banyaknya pelamar.

Maka, disepakatilah sebuah sayembara. Lalu datanglah, Narayana dan Arjuna untuk menyanggupi melawan para raja-raja dan sayembara tetap dilakukan.

Konspirasi pun terjadi, Prabu Sektiraja membuat kongkalikong dengan para raja untuk mengalahkan Narayana.

Narayana pun kewalahan dikeroyok. Saat tersungkur, dia berubah bertriwikrama menjadi raksasa karena dia merupakan titisan Wisnu. Dengan wujud raksasa itu, dia pun memenangi pertarungan.






















Namun karena mengamuk tak terkendali dan menghindari menghancurkan bumi, Arjuna datang dan memanah Narayana hingga kembali ke wujud aslinya.

Pada akhirnya Narayana menemukan jodohnya dan mempersunting Jembawati.

(Garna Raditya-87)

Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/01/19/95623/Ksatria-Merebutkan-Jembawati






















(Prabu Kresna Memegang Cakra)

No comments:

Post a Comment